TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia (Persero) Tbk baru saja melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 20 Juni 2019. Salah satu hasilnya adalah menyetujui rancangan akuisisi BCA terhadap seluruh saham PT Bank Royal Indonesia atau Bank Royal.
Baca: Akuisisi Bank Royal, BCA Siapkan Dana Rp 1 Triliun
“Setelah memperoleh persetujuan dari RUPSLB, selanjutnya BCA akan mengajukan permohonan izin-izin terkait rencana akuisisi Bank Royal kepada Otoritas Jasa Keuangan,” tulis pihak BCA dalam keterangan tertulis di laman resminya, bca.co.id, pada hari yang sama.
Setelah adanya persetujuan dari para pemegang saham ini, maka manajemen BCA selanjutnya akan melakukan dua tahapan lanjutan. Pertama, BCA akan membeli 2.871.999 saham Bank Royal yang merupakan 99,99 persen dari total saham yang telah ditempatkan.
Selanjutnya, PT BCA Finance, anak perusahaan terkendali dari BCA, akan membeli 1 saham Bank Royal yang merupakan 0,01 total saham yang telah ditempatkan. Jika kedua proses ini rampung berikut izin di OJK, maka proses akuisisi direncanakan akan rampung pada kuartal III 2019.
Pengumuman akuisisi ini telah disampaikan BCA sejak April 2019. Saat itu, BCA akan mengambil alih bank yang berdiri sejak 1965 itu dengan nilai maksimum transaksi sebesar Rp 1,007 triliun. Dengan ekuitas Bank Royal per Februari 2019 sebesar Rp 338,92 miliar, artinya BCA mencaplok bank tersebut dengan harga 3 kali nilai buku (price to book value/PBV).
Saat itu, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan bahwa secara valuasi harga tersebut terbilang tinggi. “Biasanya akusisi perbankan sekitar 2—2,5 kali nilai buku,” katanya, Senin, 22 April 2019.
Baca: BCA: Mobile Banking Aman, Namun Sebaiknya Tak Pakai VPN Gratis
Hans menjelaskan, akusisi dengan valuasi tinggi tersebut terjadi karena BCA membutuhkan bank umum kelompok usaha (BUKU) I yang memiliki kinerja keuangan baik dan kualitas aset terjamin. Selanjutnya perusahaan kemungkinan besar akan mengimplementasikan teknologi untuk bersaing dengan perusahaan finansial berbasis teknologi (fintech).
FAJAR PEBRIANTO